Fotografi

Foto Heliografi dengan subyek pemandangan yang pertama dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce pada tahun 1826.
Foto Heliografi dengan subyek pemandangan yang pertama
dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce pada tahun 1826.
Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Photos": Cahaya dan "Grafo": Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.

Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure). Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi Digital ISO.
Boulevard du Temple, foto Daguerreotype pertama yang dibuat oleh Daguerre pada sekitar tahun 1838-1839
Boulevard du Temple, foto Daguerreotype pertama
yang dibuat oleh Daguerre pada sekitar tahun 1838-1839
Sejarah Fotografi
Sejarah Fotografi dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat mata sudah bisa dibuat permanen. Sejarah fotografi bermula jauh sebelum Masehi. Pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM), seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura.

Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebut ”camera obscura” pada sebuah kotak yang membantu pelukis menangkap bayangan gambar. Nama kamera obscura diciptakan oleh Johannes Kepler pada tahun 1611. Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda, dan memberi nama alat tersebut kamera obscura. Didalam tenda sangat gelap kecuali sedikit cahaya yang ditangkap oleh lensa, yang membentuk gambar keadaan di luar tenda di atas selembar kertas.

Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan. Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera obscura tanpa lensa.

Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.

Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis, Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling. Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi, Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh dunia secara cuma-cuma.

Fotografi kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui perusahaan Kodak Eastman, George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.

Tahun 1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film. Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.

Kronologi perkembangan fotografi dimulai pada tahun:
1822 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto Heliografi yang pertama dengan subyek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat pada tahun 1825.
1826 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto pemandangan yang pertama, yang dibuat dengan pajanan selama 8 jam.
1835 – William Henry Fox Talbot menemukan proses fotografi yang baru.
1839 – Louis Daguerre mematenkan daguerreotype.
1839 – William Henry Fox Talbot menemukan proses positif/negatif yang disebut Tabotype.
1839 – John Herschel menemukan film negatif dengan larutan Sodium thiosulfate/hyposulfite of soda yang disebut hypo atau fixer.
1851 – Frederick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.
1854 – André Adolphe Eugène Disdéri memperkenalkan rotating camera yang dapat merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite, bahasa Inggris:visiting card)
1861 – Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell.
1868 – Louis Ducos du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.
1871 – Richard Maddox menemukan film fotografis dari emulsi gelatin.
1876 – F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan istilah sensitometri.
1878 – Eadweard Muybridge membuat sebuah foto high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari.
1887 – Film Seluloid yang pertama diperkenalkan.
1888 – Kodak memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama.
1887 – Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada foto.
1891 – Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures).
1895 – Auguste and Louis Lumière menemukan cinématographe.
1898 – Kodak memperkenalkan produk kamera folding Pocket Kodak.
1900 – Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.
1901 – Kodak memperkenalkan 120 film.
1902 – Arthur Korn membuat teknologi phototelegraphy;; yang mengubah citra menjadi sinyal yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-Photos digunakan luas di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak 1922.
1907 – Autochrome Lumière merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang pertama.
1912 – Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.
1913 – Kinemacolor, sebuah sistem "natural color" untuk penayangan komersial, ditemukan.
1914 – Kodak memperkenalkan sistem autographic film.
1920s – Yasujiro Niwa menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio.
1923 – Doc Harold Edgerton menemukan xenon flash lamp dan strobe photography.
1925 – Leica memperkenalkan format film 35mm pada still photography.
1932 – Tayangan berwarna pertama dari Technicolor bertajuk Flowers and Trees dibuat oleh Disney.
1934 – Kartrid film 135 diperkenalkan, membuat kamera 35mm mudah digunakan.
1936 – IHAGEE membuat Ihagee Kine Exakta 1. Kamera SLR 35mm yang pertama.
1936 – Kodachrome mengembangkan multi-layered reversal color film yang pertama.
1937 – Agfacolor-Neu mengembangkan reversal color film.
1939 – Agfacolor membuat "print" film modern yang pertama dengan materi warna positif/negatif.
1939 – View-Master memperkenalkan kamera stereo viewer.
1942 – Kodacolor memasarkan "print" film Kodak yang pertama.
1947 – Dennis Gabor menemukan holography.
1947 – Harold Edgerton mengembangkan rapatronic camera untuk pemerintah Amerika Serikat.
1948 – Kamera Hasselblad mulai dipasarkan.
1948 – Edwin H. Land membuat kamera instan yang pertama dengan merk Polaroid.
1952 – Era 3-D film dimulai.
1954 – Leica M diperkenalkan.
1957 – Asahi Pentax memperkenalkan kamera SLRnya yang pertama.
1957 – Citra digital yang pertama dibuat dengan komputer oleh Russell Kirsch di U.S. National Bureau of Standards (sekarang bernama National Institute of Standards and Technology, NIST).
1959 – Nikon F diperkenalkan.
1959 – AGFA memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, Optima.
1963 – Kodak memperkenalkan Instamatic.
1964 – Kamera Pentax Spotmatic SLR diperkenalkan.
1973 – Fairchild Semiconductor memproduksi sensor CCD skala besar yang terdiri dari 100 baris dan 100 kolom.
1975 – Bryce Bayer dari Kodak mengembangkan pola mosaic filter Bayer untuk CCD color image sensor.
1986 – Ilmuwan Kodak menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel yang pertama.
2005 – AgfaPhoto menyatakan bangkrut. Produksi film konsumen bermerk Agfa terhenti.
2006 – Dalsa membuat sensor CCD dengan kapasitas 111 megapixel, yang terbesar saat itu.
2008 – Polaroid mengumumkan penghentian semua produksi produk film instan berkaitan dengan semakin berkembangnya teknologi citra digital.
2009 - Kodak mengumumkan penghentian film Kodachrome.
Citra berwarna yang pertama, Maxwell, 1861
Citra berwarna yang pertama, Maxwell, 1861
Jenis-jenis Kamera
(en:Camera obscura) Kamera obscura atau dikenal juga sebagai prinsip kamera pertama kali ditemukan oleh Ibn al-Haytham. Ilmuwan kelahiran Basra, Irak dalam bukunya menyebut, Book of Optics, pemakaian lubang jarum dan lensa dalam di dinding ruangan gelap untuk memproyeksikan apa yang ada di luar ke dalam ruangan dengan gambar terbalik.Obscura sendiri dalam bahasa latin berarti ruangan gelap. Meski prinsip kamera sudah ditemukan pada waktu itu tetapi hasilnya belum bisa dicetak seperti pada saat ini. Pada tahun 1660, seorang ilmuwan Inggris, Robert Boyle dibantu oleh Robert Hooke berhasil menciptakan kamera obscura jinjing lebih kecil dari kamera Obscura ciptaan Al-Haytham yang berukuran besar. Pada tahun 1685, Johann Zahn menyempurnakan kamera obscura menjadi lebih kecil dan mudah dibawa. Selain itu juga memanfaatkan cermin dan lensa untuk menfokuskan gambar. Perkembangan kamera semakin berarti setelah Joseph Nicephore Niepce pada tahun 1814 mencoba mencetak pada sebuah lempengan pewter (logam lunak campuran) dengan bitumen (semacam aspal). Saat terkena cahaya bitumen akan mengeras. Bagian yang tidak mengeras kemudian dilarutkan. Bagian inilah yang menjadi cikal bakal foto. Pada tahun 1836, Louis Jacques Daguerre menyempurnakan proses cetak foto. Ia membuat lempengan tembaga menjadi lebih sensitif terhadap cahaya. Proses itu dinamakan daguerreotype. Pada tahun 1840 William Fox Talbot menyempurnakan proses cetak foto yang dikenal dengan Calotype. Baik Daguerre maupun Talbot menggunakan kamera yang sedikit berbeda dari kamera Zahn. Mereka memakai lempengan logam atau lembaran kertas yang diletakkan di depan layar bidik, merekam gambar, dan menggeser lensa untuk menfokuskan gambar. Era lempengan basah sebagai media rekam gambar kemudian disempurnakan dengan ditemukannya lempeng kering collodion pada tahun 1885 oleh Desire Van Monckhoven. Kemjuan dunia fotografi makin sempurna dengan temuan Richard Leach Maddox yang menggunakan gelatin kering pada tahun 1871. Lempengan kering ini lebih cepat dan lebih bagus hasil cetakannya dibandingkan dengan lempengan basah. Pada era ini, untuk pertama kalinya kamera bisa dibuat dalam ukuran genggam dan dapat disimpan di dalam tas. Sejak itu berbagai desain kamera muncul, ada single atau twin-lens reflexes, kamera berukuran besar, kamera saku, hingga kamera yang bisa disatukan dengan arloji, topi dan sebagainya. Setelah era Pelat, dunia fotografi semakin menyenangkan sejak ditemukan film topografik oleh George Eastman. Tahun 1885, Film fotografik masih menggunakan lembaran kertas, pada tahun yang sama berkembang lagi teknologi fotografi dengan film. Eastman menciptakan kotak kamera dengan film seluloid yang bisa menampung 100 frame foto. Kamera berbentuk kotak dengan single focus dan single shutter ini dinamakan kodak. Kamera brownie karya Eastman sangat populer hingga tahun 1960-an. Industri kamera makin ramai sejak Jepang ikut memproduksi kamera dengan film 35 mm yang bermerk Canon 1936. Sekitar tahun 1913, Oskar Barnack menggunakan film dengan ukuran 35 mm dan mengembangkan kamera berukuran kompak (kecil). Film ukuran 35 mm mendominasi pemakaian film kamera hingga era kamera digital. Selain kamera yang memakai film, muncul juga kamera instan. Hasil fotonya bisa dilihat sesaat setelah pemotretan tanpa melalui proses pencucian dan pencetakan film. Kamera instan pertama kali dipopulerkan oleh polaroid dengan model 95. Kamera ini juga disebut kamera land karena diciptakan oleh Edwin Land. Era analog mulai ditinggalkan dan digantikan dengan era kamera digital. Perbedaan antara kamera analog dan kamera digital adalah bahwa kamera digital tidak memerlukan film. Gambar yang direkam disimpan ke dalam kartu memori atau tempat penyimpanan pada kamera tersebut. Selain untuk membuat foto, kamera digital juga bisa untuk membuat video. Tentu saja hal ini membuat kamera analog tersingkir. Selain pengoperasian lebih mudah, harga murah, proses lebih cepat, jangkauan juga lebar. Kamera digital semakin populer ketika menjadi fitur wajib di telepon selular dan hasil fotonya bisa langsung diunggah ke situs jejaring sosial dsb.

(en:Analog camera) Kamera analog adalah salah satu kategori kamera yang dalam tehnik pengambilan gambarnya, masih menggunakan film seluloid. Film seluloid ini mempunyai tiga buah elemen dasar, yaitu elemen optikal yang berupa berbagai macam lensa, elemen kimia berupafilm seluloid itu sendiri, serta elemen mekanik yang berupa badan dari kamera itu sendiri. Selain itu, kamera analog membutuhkan bukaan diafragma 1/f detik, sehingga cahaya yang ditangkap, bisa diterimaoleh film tersebut menjadisebuah gambar. Di dalam kehidupan masyarakat, kamera analog ini biasanya lebih akrab dengan sebutan kamera film. Hal ini disebabkan karena penggunaan film pada kamera tersebut, sebagai media perekam atau penyimpanannya. Film tersebut juga biasa dikenal dengan sebutan klise atau negatif.

(en:Box camera) Kamera tipe boks portable adalah tipe pertama kamera yang ditiru dan dijual di Jepang, kemudian diikuti berbagai jenis kamera tangan. Kebanyakan kamera aslinya buatan Eropa dan imitasi Jepang-nya dibuat oleh Konishi Honten. Mekanik shutter belum dapat di buat oleh industri kamera Jepang saat itu dan kebanyakan diimpor dari Eropa.

(en:Brownie camera) Kamera Brownie adalah nama dari rangkaian panjang berjalan populer dari kamera sederhana dan murah yang dibuat oleh orang Timur Kodak. Brownie yang dipopulerkan murah fotografi dan memperkenalkan konsep snapshot. Para Brownie pertama, diperkenalkan pada bulan Februari, 1900. Brownie adalah kardus yang sangat dasar kotak kamera dengan lensa meniskus sederhana yang mengambil 2 ¼ inci persegi gambar di 117 rol film. Dengan kontrol sederhana dan harga awal sebesar $ 1, ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah kamera yang orang bisa membeli dan menggunakan, maka slogan, "Anda menekan tombol, kita melakukan sisanya." Kamera ini dinamakan kartun populer yang dibuat oleh Palmer Cox. Salah satu model Brownie paling populer adalah 127 Brownie, jutaan yang dijual antara 1952 dan 1967. The 127 adalah kamera Brownie bakelite sederhana untuk 127 film yang menampilkan lensa meniskus sederhana dan bidang film melengkung untuk mengimbangi kekurangan dari lensa. Lain kamera sederhana adalah Brownie Cresta yang dijual antara 1955 dan 1958. Dulu 120 film dan memiliki lensa fokus tetap. Setelah menulis sebuah artikel pada tahun 1940 untuk fotografer amatir menunjukkan kamera mahal itu tidak perlu untuk fotografi kualitas, Gambar Posting fotografer Bert Hardy menggunakan kamera Brownie untuk tahap snapshot hati-hati yang ditimbulkan dari dua wanita muda duduk di atas pagar balkon Blackpool berangin. Pada tahun 1908, arsitektur Austria kritikus Yusuf Agustus Lux menulis sebuah buku berjudul Künstlerische Kodakgeheimnisse (Rahasia Artistik Kodak) di mana dia memperjuangkan penggunaan kamera untuk potensi budayanya. Dipandu oleh posisi yang dipengaruhi oleh kritik Katolik modernitas, ia berpendapat bahwa aksesibilitas kamera disediakan untuk amatir berarti bahwa orang bisa memotret dan dokumen lingkungan mereka dan dengan demikian menghasilkan jenis stabilitas dalam pasang surutnya dunia modern.

(en:Cinématographe) Sinematografi adalah pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar fotografis untuk suatu sinema. Sinematografi sangat erat hubungannya dengan seni fotografi tetap. Banyak kesulitan teknis dan kemungkinan-kemungkinan kreatif yang muncul ketika kamera dan elemen adegan sedang bergerak. Seorang sinematografer adalah orang yang bertanggung jawab semua aspek Visual dalam pembuatan sebuah film. Mencakup Interpretasi visual pada skenario, pemilihan jenis Kamera, jenis bahan baku yang akan dipakai, pemilihan lensa, pemilihan jenis filter yang akan dipakai di depan lensa atau di depan lampu, pemilihan lampu dan jenis lampu yang sesuai dengan konsep sutradara dan cerita dalam skenario. Seorang sinematografer juga memutuskan gerak kamera, membuat konsep Visual, membuat floorplan untuk ke efisienan pengambilan gambar. Artinya seorang sinematografer adalah orang yang bertanggung jawab baik secara teknis maupun tidak teknis di semua aspek visual dalam film. Sinematografer harus mendukung visi dari sutradara dan skenario, karena bagaimanapun yang akan di sampaikan ke pada penonton adalah semua informasi dalam bentuk Visual yang sesuai dengan visi sutradara dan visi skenario walaupun di beberapa kasus, sutradara bisa mengubah jalan cerita dalam skenario demi keindahan bercerita yang sudah merupakan gaya sutradara tersebut. Sinematografer adalah juga kepala bagian departemen kamera, departemen pencahayaan dan Grip Departement untuk itulah Sinematogrefer sering juga disebut sebagai Director of Photography atau disingkat menjadi DoP.

(en:Digital camera) Kamera digital adalah alat untuk membuat gambar dari obyek untuk selanjutnya dibiaskan melalui lensa pada sensor CCD dan akhir-akhir ini pada sensor BSI-CMOS (Back Side Illuminated) sensor yang lebih irit daya untuk kamera yang lebih canggih yang hasilnya kemudian direkam dalam format digital ke dalam media simpan digital. Kemudahan dari kamera digital adalah hasil gambar yang dengan cepat diketahui hasilnya secara instan dan kemudahan memindahkan hasil (transfer). Beberapa kamera digital, terutama DSLR dan high-end cameras dilengkapi fasilitas RAW yang dapat ditindaklanjuti di komputer mengunakan perangkat lunak tertentu untuk hasil terbaik, tetapi pada saat ini fasilitas Auto Mode telah menghasilkan gambar yang baik dalam format JPEG.

(en:Folding camera) Kamera folding adalah kamera yang dapat dilipat ke paket kompak dan kasar bila tidak digunakan. Tujuan kamera kadang-kadang melekat pada mekanisme pantograph-seperti, di mana tutupnya biasanya adalah komponen. Tujuannya meluas untuk memberikan fokus yang benar ketika dilipat. Sebuah embusan kain atau kulit terus keluar cahaya. Ketika dilipat, kamera memiliki ukuran fisik yang sangat baik untuk rasio ukuran film. Fitur ini sangat menarik ketika film format hanya tersedia adalah film format besar atau menengah. Folding kamera yang dominan dari awal abad ke-20 Perang Dunia II, dan folder medium format yang diproduksi di Uni Soviet sampai 1960 [rujukan]. Kamera amatir khas tahun 1930-an adalah lipat 6 x 9 kamera baik menggunakan ukuran film 120 atau 620. Penggunaan kamera lipat mulai menurun setelah Perang Dunia II dengan pengembangan format film 35mm, yang memungkinkan pembangunan berukuran kecil kamera tanpa penggunaan embusan. Namun, beberapa kamera 35 mm juga dari jenis lipat, seperti Retina Kodak asli. Polaroid Corporation menghasilkan sejumlah kamera film instan lipat, termasuk yang terkenal SX-70, yang juga kamera lensa tunggal refleks. Kamera Seagull Model 203 adalah, sepanjang tahun 1970-an, 1980-an dan 1990-an kamera lipat murah sering digunakan sebagai kamera medium format pengantar.  Pada tahun 2008, Voigtländer mengumumkan III Bessa pada Koleksi Klasik atas bergaya retro badan kamera, baru 6x6 / 6x7 (120/220 film) medium format kamera lipat.

(en:Instant image camera) Instant Image Camera adalah jenis kamera yang menghasilkan gambar film dikembangkan. Yang paling populer jenis yang dibuat oleh Polaroid Corporation. Penemuan kamera instant yang modern biasanya dikreditkan ke ilmuwan Amerika Edwin Land, yang meluncurkan kamera instant komersial pertama, Kamera Tanah, pada tahun 1948, setahun setelah meluncurkan film instan di New York City. Kamera instant paling awal, yang terdiri dari kamera dan kamar gelap portabel di satu kompartemen, diciptakan pada tahun 1923 oleh Samuel Shlafrock. Pada bulan Februari 2008, Polaroid mengumumkan akan menghentikan produksi film, menutup tiga pabrik dan memberhentikan 450 pekerja. Penjualan film kimia oleh semua pembuat telah dijatuhkan oleh setidaknya 25% per tahun dalam dekade pertama abad ke-21. Fujifilm kini pemasok hanya tersisa film instant di Amerika Serikat. Namun, pada Oktober 2009, Polaroid mengumumkan akan membawa kembali kamera klasik film instan, setelah mengumumkan tahun sebelum produksi itu harus dihentikan.

(en:Kinetoscopic camera) Kamera kinetoskopis adalah sebuah film perangkat pameran awal. Kinetoscope ini dirancang untuk film untuk dilihat oleh satu orang pada suatu waktu melalui jendela penampil lubang di bagian atas perangkat. Kinetoscope itu tidak sebuah proyektor film, tetapi memperkenalkan pendekatan dasar yang akan menjadi standar untuk semua proyeksi sinematik sebelum munculnya video, dengan menciptakan ilusi gerakan dengan menyampaikan strip film berlubang bantalan gambar berurutan atas sumber cahaya dengan tinggi kecepatan rana. Pertama dijelaskan secara konseptual oleh AS penemu Thomas Edison pada tahun 1888, itu sebagian besar dikembangkan oleh karyawan nya William Kennedy Laurie Dickson antara 1889 dan 1892. Dickson dan timnya di laboratorium Edison juga merancang Kinetograph, sebuah gambar kamera gerak inovatif dengan intermiten cepat, atau berhenti-dan-pergi, gerakan film, film untuk memotret dalam percobaan rumah dan, pada akhirnya, presentasi Kinetoscope komersial. Pada tanggal 14 April 1894, pameran komersial pertama dari film dalam sejarah diberikan di New York City, dengan menggunakan sepuluh Kinetoscopes. Instrumental untuk kelahiran budaya film Amerika, Kinetoscope juga memiliki dampak yang besar di Eropa, pengaruhnya luar negeri itu diperbesar oleh keputusan Edison tidak mencari paten internasional pada perangkat, memfasilitasi imitasi berbagai dan perbaikan pada teknologi. Pada tahun 1895, Edison memperkenalkan Kinetophone, yang bergabung Kinetoscope dengan fonograf silinder. Film proyeksi, yang awalnya meremehkan Edison secara finansial, segera digantikan Model pameran individu Kinetoscope itu. Banyak dari sistem proyeksi yang dikembangkan oleh perusahaan Edison di tahun kemudian akan menggunakan nama Kinetoscope.

(en:Large format camera) Kamera format besar mengacu pada format pencitraan dari 4 × 5 inci (102 × 127 mm) atau lebih besar. Format besar lebih besar dari "medium format", 6 × 6 cm (2 ¼ × 2 ¼ inci) atau 6 × 9 cm (2 ¼ × 3 ½ inci) ukuran Hassel blad, Rollei, Kowa, dan kamera Pentax (menggunakan 120 - dan 220 -roll film), dan jauh lebih besar daripada 24 × 36 mm (~ 1.0x1.5 inci) frame 35 mm Format. Keuntungan utama dari format besar, film atau digital, adalah resolusi yang lebih tinggi. Sebuah gambar 4 × 5 inci memiliki sekitar 16 kali daerah, dan dengan demikian 16 × resolusi total, dari kerangka 35 mm. Dalam fotografi awal, format besar itu semua ada, dan sebelum yang umum, itu normal untuk hanya membuat 1:1 mencetak kontak dari 4×5, 5 × 7, atau 8 × 10 inch negatif. Format besar yang paling umum adalah 4 × 5 inci, yang merupakan ukuran kamera yang umum digunakan pada 1930-1950-an, seperti Kecepatan Grafis, Crown Grafis, Graphlex, dan banyak lainnya. Format yang kurang umum termasuk piring kuartal, 5 × 7 inci, 8 × 10 inci (20 × 25 cm), ukuran banyak tua tahun 1920-an kamera Kodak (berbagai versi Kodak 1, 2, 3, dan kamera Guru View, untuk banyak kemudian Sinar dll monorail studio kamera), 11 × 14 inci, 16 × 20 inci, 20 × 24 inci, berbagai panorama atau "perjamuan" format (seperti 4 × 10 dan 8 × 20 inci), serta format metrik, termasuk 9 × 12 cm, 10 × 13 cm, dan 13 × 18 cm, dan berbagai macam tua dan saat ini format gambar udara dari 9 × 9 inci, 9 × 18 inci (K17, K18, K19, k22 dll)), dengan menggunakan rol film dari 4, 5, 6, 7, 9, atau 10 inci lebar atau sensor digital, tampilan kamera (termasuk kamera lubang jarum), reproduksi / proses kamera, dan x-ray film dan kamera digital. Di atas 8 × 10 inci, format yang sering disebut sebagai Large Format Ultra (ULF) dan mungkin 11 × 14, 16 × 20, 20 × 24 inci, atau sebagai besar sebagai film, piring, sensor, atau kamera yang tersedia. Banyak format besar (misalnya, 24 × 24, 36x36, 48x48 inci) adalah kamera horisontal yang dirancang untuk membuat negatif besar untuk pencetakan kontak ke pers cetak-piring.

(en:Lomo camera) Kamea Lomo adalah sebuah bagian dari fotografi analog yang menggunakan kamera khusus yang disebut dengan kamera LOMO. LOMO sendiri merupakan singkatan dari Leningradskoye Optiko-Mechanichesckoye Obyedinenie (Penggabungan Mekanis Optik Leningrad). Nama tersebut merupakan sebuah pabrik lensa yang berada di St. Petersburg, Rusia. Pabrik tersebut memproduksi lensa untuk alat-alat kesehatan seperti lensa mikroskop, alat-alat persenjataan, dan lensa kamera. Di Austria, pabrik tersebut menjadi inspirasi bagi sebuah merek dagang komersil untuk produk-produk yang berkaitan dengan fotografi. Merek dagang tersebut bernamaLomographische AG. Kamera lomografi masih menggunakan film gulung sehingga disebut sebagai fotografi analog sedangkan fotografi modern sudah menggunakan teknologi digitaldalam pengambilan gambar maupun pengolahannya. Orang-orang yang menyukai lomografi dan yang suka mengambil foto menggunakan kamera LOMO disebut sebagai "lomografer".

(en:Mammoth camera) Pertengahan abad ke-19 merupakan awal perkembangan seni fotografi. Waktu itu, meskipun masih sangat sederhana, fotografi telah memanfaatkan fil negative sebagai perekam gambar. Tapi jangan dibayangkan film yang digunakan dimasa lampau sama dengan film masa sekarang. Film yang digunakan tidaklah berupa pita yang mudah digulung, melainkan berbentuk lembaran kaca yang dilapisi bahan peka cahaya, biasanya berbentuk segi empat. Tidak ada film berisi 24 atau 36 eksposur. Yang ada adalah satu lembar film untuk sekali pemoteretan. Pemanfaatan alat optik dalam dunia fotografi pada masa itu masih belum optimal. Sehingga, biasanya gambar yang dihasilkan adalah hasil pencetakan langsung dari film negative yang tidak memerlukan lensa-lensa dalam proses pencetakkannya. Jadi, proses pencetakan gambar adalah dengan meletakkan film negative di atas kertas foto dan menyinari. Proses seperti ini sering disebut cetak kontak (contact print). Yang menjadi masalah adalah ketika diinginkan gambar yang berukuran tidak sama dengan ukuran film. Sebab, pada cetak kontak tersebut gambar yang dihasilkan berukuran sama dengan ukuran film. Tidak bisa lebih besar ataupun lebih kecil. Waktu itu memang sudah dikembangkan cara pembesaran (enlargement) gambar. Tetapi, karena belum optimalnya pemanfaatan alat-alat optic untuk aplikasi pembesaran, maka pembesaran gambar selain memakan biaya yang mahal juga gambar yang dihasilkan kualitasnya tidak bagus (blur/kabur). Maka, pada saat itu tehnik cetak-kontak merupakan pilihan utama. Oleh karena itu pulalah diperlukan film sebesar gambar yang diinginkan. Ini berarti, bahwa kamera yang digunakan pun harus besar sehingga mampu melindungi film berukuran besar tersebut. Pada masa itu untuk keperluan umum lazim digunakan kamera yang mampu melindungi plat film yang berukuran panjang 36,5 cm dan lebar 27,9 cm. berarti, gambar hasil cetakan juga mempunyai ukuran yang sama. Untuk beberapa keperluan, ukuran gambar yang sekecil itu tidak memadai. Maka, beberapa orang ‘membangu’ kamera-kamera yang lebih besar, bahkan kamera raksasa. Seorang fotografer Inggris yang mengambil spesialisasi pemoteretan karya-karya seni, C. Thurston Thompson, merasa perlu membangu kamera yang berukuran besar sehingga memadai untuk memoteret karya-karya seni yang digelutinya. Pada tahun 1858 ia membangun sebuah kamera yang sampai sekarang tercatat sebagai kamera fotografi raksasa pertama di dunia. Kamera buatannya ini panjangnya 3,6 m dan mampu menampung plat film yang berukuran sampai mendekati 1 meter persegi. Pada tahun 1900 di Amerika Serikat, tepatnya di Chicago, juga dibangun sebuah kamera raksasa. Kamera ini dirancang oleh para pegawai dari Chicago dan Alton Railroad Company. Dilihat dari rancangannya, jelas kamera raksasa yang diberi nama Mammoth ini bukan untuk memoteret karya-karya seni melainkan untuk keperluan bisnis. Para pembuatnya, yang kemudian memoteret sebuah kereta api ekspres mewah, mengharapkan hasil foto dengan detil yang sempurna. Kamera raksasa tersebut memiliki berat 635 kilogram, 255 kilogram diantaranya adalah berat plat kaca segi empat yang berfungsi sebagai film negatif. Untuk mengoperasikannya diperlukan sebuah tim beranggotakan laki-laki dewasa yang jumlahnya 15 orang. Dengan menggunakan 45 liter larutan kimia untuk memproses plat kaca tersebut, akan dihasilkan gambar berukuran panjang 2,4 meter dan lebar 1,4 meter. Dalam sejarah fotografi, Mammoth tercatat sebagai kamera raksasa terbesar yang pernah dibuat manusia. Seperti gajah raksasa jaman prasejarah yang menjadi namanya, Mammoth menunjukkan kehebatannya. Pada tahun itu foto kereta api ekspres mewah yang dihasilkannya mendapat penghargaan Grand Prize of the World dalam sebuah pameran di Paris, Perancis. Tetapi, seperti nasib gajah raksasa berbentuk janggal ini sekarang sudah tidak dapat kita jumpai kembali. Gajah raksasa Mammoth sudah punah, begitu pula kamera raksasa itu. Hanya tinggal gambar dokumentasinya yang bisa kita saksikan.

(en:Medium format camera) Kamera format medium secara tradisional disebut format film di masih fotografi dan kamera terkait dan peralatan yang digunakan bahwa film. Umumnya, istilah berlaku untuk film dan kamera digital yang merekam gambar pada media yang lebih besar dari 24 sebesar 36 mm (full-frame) (digunakan dalam fotografi 35 mm), tetapi lebih kecil dari 4 x 5 inci (yang dianggap format besar fotografi). Dalam fotografi digital, medium format mengacu baik untuk kamera diadaptasi dari media menggunakan format film fotografi, atau kamera memanfaatkan sensor lebih besar dari sebuah frame film 35 mm. Seringkali, kamera medium format film dapat dipasang dengan punggung kamera digital, mengkonversi mereka ke kamera digital, namun beberapa punggung digital, model terutama awal, menggunakan sensor lebih kecil dari frame film 35 mm. Pada 2006, medium format sensor fotografi digital yang tersedia dalam ukuran hingga 36 dengan 48 mm, dengan 39 juta piksel untuk digunakan dengan yang umum tersedia kamera medium format profesional. Sensor yang digunakan dalam aplikasi khusus seperti satelit mata-mata bisa menjadi lebih besar, tetapi tidak selalu digambarkan sebagai peralatan format medium. Dalam dunia film, medium format telah pindah dari menjadi ukuran film yang paling banyak digunakan (1890 melalui 1950) ke ceruk yang digunakan oleh para profesional dan beberapa penggemar amatir, tapi satu yang masih jauh lebih populer daripada format besar. Dalam digital, medium format adalah pilihan yang sangat mahal, dengan merek khas Format ritel serba digital baru media kamera seharga $ 10.000 (Mamiya ZD) menjadi $ 32.000 (H3D Hasselblad) pada tahun 2008. Sementara pada satu waktu atau lain berbagai ukuran film format medium diproduksi, saat ini sebagian besar film format medium diproduksi dalam 6 cm 120 dan 220 ukuran. Ukuran lain terutama diproduksi untuk digunakan dalam kamera antik, dan banyak orang menganggap 120/220 film ketika format medium term digunakan. Aturan umum dengan kamera konsumen sebagai lawan khusus industri, ilmiah, dan peralatan militer adalah kamera lebih dijual, otomatisasi yang lebih canggih fitur yang tersedia. Kamera medium format yang dibuat sejak tahun 1950 umumnya kurang otomatis dari kamera kecil yang dibuat pada saat yang sama, memiliki kualitas gambar yang tinggi sebagai keuntungan utama mereka. Misalnya, autofocus menjadi tersedia di konsumen kamera 35 mm pada tahun 1977, tetapi tidak mencapai medium format sampai akhir 1990-an, dan tidak pernah tersedia dalam kamera format konsumen yang besar.

(en:Pocket camera) Kamera saku digital (bahasa Inggris: digital pocket camera) adalah kamera otomatis yang menggunakan format pengambilan gambar dan penyimpanan digital dengan ukuran kecil dan ringan sehingga mudah dibawa-bawa. Kamera saku digital pada umumnya memiliki karakter yang sama seperti kamera saku manual (yang menggunakan media film). Sebagai kamera saku, kamera ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti kemampuan untuk menangani pencahayaan yang lemah dan fokus atas (Close up).

(en:Point&Shoot camera) Point and shoot kamera, juga disebut kamera kompak, adalah kamera masih dirancang terutama untuk operasi sederhana. Penggunaan paling fokus lensa autofocus gratis atau untuk memfokuskan, sistem otomatis untuk menetapkan pilihan eksposur, dan memiliki unit flash built in. Point and shoots yang sejauh ini merupakan jenis terlaris kamera terpisah, berbeda dengan ponsel kamera. Mereka populer dengan orang-orang yang tidak menganggap diri mereka fotografer tapi ingin yang mudah digunakan kamera untuk liburan, pesta, reuni, dan acara lainnya.
"point and shoot" Istilah ini juga digunakan untuk beberapa camcorder, model digital sangat murah berdasarkan MiniDV atau DVD media, untuk menggambarkan operasi sepenuhnya otomatis (autofocus, gain kontrol otomatis dan white balance, dll) dengan interaksi operator minimal kecuali untuk zoom kontrol dan tombol perekaman.

(en:Prosumer camera) Prosumer kamera adalah portmanteau dibentuk oleh kontraktor baik profesional kata atau, lebih jarang, produsen dengan konsumen kata. Misalnya, prosumer kelas kamera digital adalah "silang" antara konsumen kelas kelas dan profesional. Istilah ini juga diambil pada makna beberapa bisnis dan ekonomi: sektor bisnis melihat prosumer (professional-konsumen) sebagai segmen pasar, sedangkan ekonom melihat prosumer (produsen-konsumen) sebagai memiliki kemandirian yang lebih besar dari ekonomi mainstream. Ini makna yang berbeda sering menggambarkan orang yang sama, konsumen biasa tertarik pada produk. Hal ini juga dapat digunakan untuk membedakan konsumen pasif tradisional dengan peran aktif konsumen lebih terlibat dalam proses, seperti aktivitas dalam desain atau kustomisasi produk akhir.

(en:Rapatronic camera) Kamera rapatronic (kontraksi Elektronik Rapid Action) adalah kamera berkecepatan tinggi yang mampu merekam gambar diam dengan waktu paparan sesingkat 10 nanodetik (10 miliar detik). Kamera ini dikembangkan oleh Harold Edgerton pada 1940-an dan pertama kali digunakan untuk memotret hal-cepat berubah dalam ledakan nuklir dalam milidetik dari pengapian. Untuk mengatasi keterbatasan kecepatan rana mekanik kamera konvensional, kamera rapatronic menggunakan dua filter polarisasi dan sel Faraday (atau dalam beberapa varian sel Kerr). Kedua filter yang dipasang dengan sudut polarisasi mereka pada 90 ° satu sama lain, untuk memblokir semua cahaya yang masuk. Sel Faraday antara filter, yang mengubah bidang polarisasi cahaya melewatinya tergantung pada tingkat medan magnet yang diterapkan, bertindak sebagai rana ketika diberi energi pada saat yang tepat untuk jumlah yang sangat singkat, yang memungkinkan film untuk akan benar terkena. Dalam magneto-optik jendela, bahan aktif dari sel Faraday (misalnya padat batu kaca, yang bereaksi dengan baik untuk medan magnet yang kuat) terletak di dalam sebuah kumparan elektromagnet, dibentuk oleh beberapa loop kawat tebal. Kumparan yang didukung melalui jaringan pulsa membentuk, dengan keluarnya sebuah kapasitor tegangan tinggi (misalnya 2 mikrofarad pada 1000 volt), beralih ke kumparan oleh trigatron atau thyratron a. Dalam elektro-optik jendela, bahan aktif adalah cairan, biasanya nitrobenzena, terletak di antara dua elektroda sel. Sebuah impuls singkat tegangan tinggi diterapkan untuk memutar polarisasi cahaya yang lewat. Untuk urutan film-seperti dari kecepatan tinggi foto, seperti yang digunakan dalam fotografi tes nuklir dan termonuklir, array hingga 12 kamera dikerahkan, dengan masing-masing kamera dengan hati-hati waktunya untuk merekam kerangka waktu yang berbeda.

(en:Rotating camera) Rotating camera adalah kamera digital yang menggunakan CCD linear untuk merakit gambar digital sebagai array kamera rotates.CCD dapat terdiri dari tiga baris sensor, satu untuk setiap channel warna RGB. Lanjutan berputar kamera baris mungkin memiliki array CCD linier berganda pada pelat fokus dan dapat menangkap gambar panorama beberapa selama rotasi mereka. Line-teknologi scan mampu menangkap data yang sangat cepat, dan pada resolusi gambar yang sangat tinggi. Biasanya kondisi ini, sehingga data gambar yang dikumpulkan dengan cepat dapat melebihi 100 MB dalam sepersekian detik. Line-scan-kamera berbasis sistem terpadu, oleh karena itu biasanya dirancang untuk merampingkan output kamera dalam rangka memenuhi tujuan sistem, menggunakan teknologi komputer yang juga terjangkau. Line-scan kamera ditujukan untuk industri penanganan paket dapat mengintegrasikan mekanisme fokus adaptif untuk memindai enam sisi dari setiap paket persegi panjang dalam fokus, terlepas dari sudut, dan ukuran. menghasilkan 2-D gambar yang diambil bisa mengandung, namun tidak terbatas pada barcode 1D dan 2D, informasi alamat, dan setiap pola yang dapat diproses melalui metode pengolahan citra. Karena gambar 2-D, mereka juga terbaca-manusia dan dapat dilihat di layar komputer. Canggih yang terintegrasi sistem termasuk video coding, optical character recognition (OCR) dan finish-line kamera untuk olahraga kecepatan tinggi. Panoscan adalah digital resolusi tinggi panorama berputar garis kamera, diproduksi oleh Panoscan Inc Kamera Panoscan pertama, yang disebut MK-1, yang diproduksi pada tahun 1999. Model MK-2 dan MK-3, dengan resolusi yang lebih tinggi dan kecepatan, diikuti. Panoscan menggunakan array tri-linear CCD dan merakit gambar dengan menangkap satu baris piksel sementara berputar melalui busur derajat 400. Sebuah resolusi penuh, gambar bola dapat diproduksi di bawah satu menit. Kamera ini menghasilkan gambar digital dari 9.000 oleh 65.000 piksel yang dapat dicetak pada 30 kaki (10 meter) panjangnya. Kamera menggabungkan mekanisme panci dan tidak memerlukan unit eksternal.

(en:Single lens reflex (SLR) camera) Kamera SLR: Kamera refleks lensa tunggal‎ (bahasa Inggris: Single-lens reflex (SLR) camera) adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane. Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur optikal melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan mengenai pentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung mengenai film.

(en:Stereo camera) Kamera stereo adalah jenis kamera dengan lensa buah dua atau lebih dengan sensor gambar yang terpisah atau frame film untuk setiap lensa. Hal ini memungkinkan kamera untuk mensimulasikan visi teropong manusia, dan karena itu memberikan kemampuan untuk menangkap gambar tiga dimensi, sebuah proses yang dikenal sebagai stereo fotografi. Kamera stereo dapat digunakan untuk membuat stereoviews dan gambar 3D untuk film, atau untuk rentang pencitraan. Jarak antara lensa kamera stereo khas (jarak intra-aksial) adalah tentang jarak antara mata seseorang (dikenal sebagai jarak intra-okular) dan sekitar 6,35 cm, meskipun garis dasar yang lebih panjang (lebih besar jarak antar kamera) menghasilkan 3-dimensi lebih ekstrim.

(en:Twin lens reflex (TLR) camera) Kamera Twin Lens Reflex atau yang biasa disingkat TLR merupakan kamera yang memiliki dua lensa dengan panjang fokal sama. Kamera ini biasanya digunakan sejajar dengan perut pengguna karena viewfindernya terletak di bagian atas dengan cermin 45 derajat. Kamera ini tampak sangat jadul, tetapi dipopulerkan kembali oleh serial kamen rider Decade sebagai salah satu bagian dari fashion Tsukasa Kadoya.

(en:View camera) Kamera View adalah jenis kamera peratam kali dikembangkan pada era Daguerreotype dan masih digunakan sampai sekarang, meskipun dengan banyak penyempurnaan. Kamera jenis ini terdiri atas bellow yang fleksibel, membentuk segel kedap cahaya antara dua bagian yang dapat diset, salah satu yang memegang lensa, dan yang lainnya memegang sebuah jendela bidik atau film fotografi. Bellow berbentuk seperti akordeon yang menutup ruang antara lensa dan film, dan memiliki kemampuan fleksibel untuk mengakomodasi pergerakan standar.
Foto berwarna yang pertama dibuat oleh Louis Ducos du Hauron pada tahun 1877.
Foto berwarna yang pertama dibuat oleh
Louis Ducos du Hauron pada tahun 1877.
Klasifikasi Fotografi
(en:Aerial photography)
(en:Analog photography)
(en:Animated photography)
(en:Astrophotography, Astronomical photography)
(en:Black and White photography)
(en:Candid photography)
(en:Chemical photography)
(en:Chronophotography)
(en:Cloudscape photography)
(en:Commercial photography) Fotografi komersial
(en:Democratic photography)
(en:Digital photography) Fotografi digital
(en:Documentary photography) Fotografi dokumentasi
(en:Erotic photography)
(en:Expressive photography)
(en:Fashion photography) Fotografi fesyen
(en:Fine art photography) Fotografi seni
(en:Flower photography)
(en:Forensic photography)
(en:Formal photography)
(en:Full spectrum photography)
(en:Glamour photography)
(en:Heliography) Heliografi
(en:High dynamic range photography)
(en:High speed photography)
(en:Holography) Holografi
(en:Impact photography)
(en:Indoor photography)
(en:Infrared (IR) photography) Fotografi inframerah
(en:Kirlian photography, Photogram)
(en:Kite aerial photography, KAP)
(en:Labor photography)
(en:Landscape photography)
(en:Lomography)
(en:Low light photography)
(en:Macro photography) Fotografi makro
(en:Nature photography) Fotografi alam
(en:Night photography)
(en:Nude photography)
(en:Outdoor photography)
(en:Panning photography)
(en:Panoramic photography)
(en:Photojournalism) Fotografi jurnalistik
(en:Phototelegraphy)
(en:Pornography)
(en:Portrait photography)
(en:Post mortem photography)
(en:Prime focus photography)
(en:Rembrandt photography).
(en:Rephotography)
(en:Rollout photography)
(en:Scenic photography)
(en:Schlieren photography)
(en:Stacking photography)
(en:Stellar photography)
(en:Still photography)
(en:Stock photography)
(en:Street photography)
(en:Strobe photography)
(en:Studio photography) Fotografi studio
(en:Subtractive color photography)
(en:Time lapse photography)
(en:Travel photography)
(en:Underwater photography)
(en:Vernacular photography)
(en:Wedding photography)
(en:Wildlife photography) Fotografi satwa
High speed photography, Muybridge, 1878
High speed photography, Muybridge, 1878
Medium Foto
(en:Calotype)
(en:Celluloid film)
(en:Gelatin emulsion photographic film)
(en:Daguerreotype)
(en:Talbotype)
Citra hasil pemindaian komputer digital, 1957
Citra hasil pemindaian komputer digital, 1957
Tokoh-tokoh Fotografi
Albert Bierstadt * Alex Mendur * Alfred Eisenstaedt * Alfred Stieglitz * André Adolphe Eugène Disdéri * Andreas Darwis Triadi * Angelo Sala * Ansel Easton Adams * Art Wolfe * Arthur Korn * Bill Brandt * BowoLee * Brett Weston * Charles Babbage * Charles Mees * Charlie Waite * David Doubilet * Dennis Gabor * Dorothea Lange * Eadweard Muybridge * Edward Bausch * Edward Weston * Étienne Jules Marey * Eugene Smith * Erich Salomon * Ernest Hoff * Ernst Haas * Frans Lanting * Frans Sumarto Mendur * Galen Rowell * Gemma Fricius * George D. Lepp * George Eastman * Giambattista della Porta * Hannah Hoch * Hannibal Goodwin * Harold Edgerton * Henri Cartier-Bresson * Henry J. Newton * Humphrey Davy * Imogen Cunningham * Jez O'Hare * John Shaw * John Mullin * Johann Heinrich Schulse * Jonas Ferdinand Gabriel Lippmann * Joseph Nicéphore Niépce * Kassian Cephas * Konrad Zuse * Louis Ducos du Hauron * Louis-Jacques-Mandé Daguerre * Lewis W. Hine * Max Ernst * Raoul Hausmann * Redika Yudha Kurniadi * Richard Maddox * Robert Frank * Russell Kirsch * Sebastião Salgado * Thomas Alva Edison * Thomas Moran * Thomas Wedgwood * Tim Flach * Willard Van Dyke * William Albert Allard * William Henry Fox Talbot * Yasujiro Niwa * Yevgeny Khaldei

Post a Comment

0 Comments

Categories

Pria Wanita Hubungan Cinta Perasaan Tips Hati Kencan Pacar Pasangan Sayang Sistem Cantik Cara Kekasih Teman Curhat Football Ganteng Marah Masalah Perhatian Pujian Romantis Berbicara Bitcoin Cemburu Emosi Fakta Indonesia Jatuh Cinta Karakter Kernel Malu Manis Mencintai Mood Papua Papua Barat Pintar Putus Raja Ampat Sorong Takut Tertarik Aksesoris Alasan Asmara Baju Bingung Bodoh Ego Estrogen Game Hormon Impian Keluarga Kesalahan Komunikasi Mantan Memahami Menangis Operasi Pendekatan Percaya Ragu-ragu Sepatu Sombong Stress Suka Tanda Tersenyum Tipe Trik User Agresif Air Mata Antusias Atletis Bahagia Bantuan Bawel Belanja Berhubungan Berjuang Berkencan Berpacaran Bertemu Bot Game Cengeng Cerdas Cewek Chemistry Cita-cita Ciuman Cool Curiga Depresi Dopamin Ekspresi Emosional Empati Es krim Fantasi File Fisik Fun Gagal Gembira Gombal Gosip Harapan Humor IOS Ilfil Jorok Jujur Kebahagiaan Kebiasaan Kekurangan Kelebihan Kesan Keuangan Komitmen Kopi Linux Logika Manado Mandiri Masa Depan Memberitahu Membosankan Menakutkan Menari Menarik Menikah Menjalin Menyenangkan Menyukai Merpati Miner Multiprogramming Nangis Online Pacaran Pakaian Pantai Payeer Penampilan Penasaran Pengalaman Percaya Diri Percintaan Pernikahan Persahabatan Pesawat Pilihan Pirate Bay Pisang Goreng Problem Program Putus Asa Rahasia Rasa Relationship Rencana Robot Cash Sedih Seks Selingkuh Senang Sensitif Sentuhan Senyum Senyuman Serius Sifat Sikap Single Sistem Operasi Smart Smartphone Social Strategi Tantangan Tas Telegram Telepon Tomohon Top Trap Windows Adrenaline Advcash Akhir Akhir Pekan Aksesori Aktivitas Aktor Akuntansi Alergi Alokasi Sumber Daya Amazon Gift Card Ambisius Angkuh Anti Bot Antusiasme Aplikasi Apple Arloji Artis Aturan Autopilot BTCProMiner Bad Boy Baik Bandara Bandara Dominiue Edward Osok Bandara Sam Ratulangi Bangga Bank Transfer Barang Barrier Batch Processing System Battery Bau Badan Belajar Beli Benci Berantem Berbohong Berceramah Berciuman Bergaul Bergosip Berkembang Berkenalan Berkomunikasi Berkumis Bermesraan Bermusik Berpakaian Berpelukan Berpenampilan Berpidato Berpura-pura Bersalah Bersama Bersih Bersikap Bersolek Bersosial Bersosialisasi Bersyukur Berteman Best Biaya Bicara Binggung Bintang Film BitFootball Body Booking Booking ticket Bosan Bot Bottleneck Break Brengsek Buah Buruk Busana CLI Cacat Canggung Cap Tikus Captha Cash Cash Robots Cash4Minutes Cerai Cerewet Cermin Charity Chat Chatting Ciri-ciri Client Client process Coffee Shop CoinByCall Comfortable Command Control Cowok Crazy Interview Cubit Culture Damsel in Distress Dapur Date Dating Daya Tarik December Defensif Definisi Desember Dicium Dihargai Dikejar Dikelilingi Dino Dino Park Game Diperebutkan Dipuja Dipuji Discount Diskon Dodol Khas Minahasa Dogecoin Dokter Dollar Dopamine Dresscode Drum Management Dual Dunia Maya EUR Ekonomi Eksekusi Ekspresif Ekstrovert Emotional Endorfin England Erotis Error Euphoria Euro Evolusi Evolusi Sistem Operasi Exciting Exokernel Exploring Extra Cash Facebook Fakta Wanita Fashionable Faucet FaucetHub Fearless Feeling Feromon Financial Finland Flight Flirting Football Manager Fortran Monitoring System Fotografi Friendzone Frustasi GBP GHs GUI Gaji Game Android Gejala Gemes Gengsi Gentleman Gombalan Graphical Graphical User Interface Green Card Guilty Pleasure Haid Hair Style Hak Hak tinggi Halus Hambar Handal Hardware Harga diri Hawa Hide and Seek Hidup High Heels Hindari Hormati Hormonal Humoris Hybird Kernel I Love You I/O I/O Management Idaman Ide Ikatan Ilmiah Imut Indah Informasi Inggris Inisiatif Intelegensi Intelligent Internet Intim Introgasi Introvert Investasi Iri Irit Isi Hati Janji Jawa Jawa Timur Jealous Jengkel Jenius Jerry Jomblo Kacamata Kaki Kangen Kapal Motor Kasih Sayang Keahlian Kebebasan Kebenaran Kebersihan Kebohongan Kebosanan Kecemasan Kecemburuan Kegembiraan Kehidupan Kehilangan Keibuan Kejutan Kekerasan Kekuatan Kelakuan Kemampuan Kemapanan Kemarahan Kemunafikan Kenali Kentut Kepintaran Kepuasan Keromantisan Kesal Kesedihan Kesempatan Kesepian Kesetiaan Kesombongan Kesuksesan Kesulitan Ketampanan Ketawa Ketertarikan Keuntungan Keyakinan Khusus Koleksi Komponen Komponen Dasar Sistem Operasi Kondisioner Kontak Mata Kontrol Kopi Darat Kreatif Kreativitas Kue Kulit Lajang Landing Langgeng Layanan Sistem Operasi Lebay Lemah Libido Liburan Line Litecoin Loadable Lobster Logical Lordosis Losing Love Lulusan MULTICS Macho Macro Macro Setting Mahal Mak Comblang Makan Malam Makan Siang Malang Male Ego Mall Manipulasi Manipulasi Sistem File Manja Marketing Masa lalu Maskulin Mata Matrealistis Memanfaatkan Memasak Membelai Membujuk Memimpin Memory Mempengaruhi Menantang Menasehati Menawan Mencari Kebenaran Mencium Mencurahkan Perasaan Mendeteksi Kesalahan Mendominasi Menelpon Menembak Menerima Mengajak Mengaku Mengatur Mengejar Mengejek Mengeluh Mengenal Menggoda Menghakimi Menghilang Menghormati Menghubungi Mengontrol Menikmati Menjengkelkan Menjodohkan Menstruasi Mentertawakan Menyalahkan Menyanyi Menyerah Menyesal Merayu Merebut Meredam Mesra Microkernel Microsoft Microsoft Word Microsoft Word 2010 Minahasa Minder MineCloud Misterius Mobil Model Momen Monolitik Monolitik Kernel Monoton Motivasi Mual Muda Multi-user Multiplexing Mulut Munafik Muncrat Mundur Musik Mutusin Naluri Nasehat Nasihat Negatif Neurotransmiter Neurotransmiter dopamin Ngakak Ngambek Ngerumpi Ngobrol Ngupil Niat Non-verbal Nyaman Nyubit Obrolan Omelan Open-minded Operator-operator Communication Orang tua Orgasme Otak Otak Wanita Over Ovulasi Oxytocin PMS PTC Paid-to-click Palsu Pamer Pandangan Pangeran Panggilan Panik Pantai Tanjung Kasuari Parfum Park Pasar Pasar Boswesen Pasrah Passionate Patah Hati Pecundang Peduli Pelan Pelarian Pelayanan file Pelayanan memori Pelayanan proses Pelayanan terminal Pelukan Pemanasan Pemarah Pembicaraan Pemimpin Pendiam Pendidikan Penelitian Penerbangan Pengakuan Pengertian Penjajakan Penjelasan Penolakan Penyabar Penyanyi Perahu Perahu Johnson Percakapan Perceraian Perempuan Perfect Money Pergaulan Perilaku Peringatan Periode Permen Perpisahan Pertemanan Perusahaan Petualangan Physical Pikiran Piknik Pinang Pirate Pisah Pizza Plin-plan Polisi Posesif Pound sterling Pramugari Premenstrual Syndrome Pressure Processor Allocation Programming Prolaktin Proteksi Pujaan Pulau Pulau Doom Pusing Quality Quality Question Question Radio Ramai Rambut Rapi Ratu Rayu Rayuan Record Religius Rese Respect Ribet Rindu Rintangan Robot Robots Rumah Rumah tangga Rutinitas SMS Sabar Sakit Sakit Hati Salad Salah Sale Sam Ratulangi Sanjungan Saraf Saran Satoshi Seat Sederhana Sehat Seksi Seksual Selfie Semangat Seni Senjata Server Server process Service Procedure Set-and-forget Setting Shampo Shopping Singkat Sinyal Sinyal-sinyal Sirih Sistem Kernel Berlapis Sistem Kernel Client-Server Sistem Monolitik Kernel Skype Sok imut Spike Sponsor Point Spontan StartMiner Status Stimulasi Story Telling Stuck Suasana Subur Sukses Sulit Sunset Super Superior Survey Sushi System Call System Call K Talenta Tampa Garam Tampan Tanda-tanda Tanggungjawab Tanjung Tanjung Kasuari Tanjung Mangga Tawar Tawar-menawar Tegas Telinga Tenang Tenggat Terlambat Terpaksa Terpikat Tersinggung Tertawa Testosteron The Operator Ticket Tidak Suka Tidak peduli Tiket Tirosin Tom TomyGame Training Trauma Travel Tujuan Tumit Tyke U.K. UNIX Uang Ubuntu Ucapan Ucapan Maaf Ular United Kingdom User Interface User Programs Utility Procedure Value Vasopressin Verbal Waisai Waktu Wangi Watak Web Game Womanizer Wonderkid Yakin Younger man iMedjo